RANGKA BAJA RINGAN
081 376 986 067 spesialis rangka atap bajaringan
Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis. Ketebalan baja ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4mm – 1mm.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Baja Ringan
Kadangkala
ketika melihat sebuah bangunan yang sedang dikerjakan terutama yang sedang
memasang rangka atap, terlihat struktur rangka baja berwarna perak digunakan
untuk struktur penyangga atap, tidak digunakan kayu seperti biasanya. Itulah
konstruksi rangka atap baja ringan yang semakin banyak digunakan bukan hanya
pada proyek-besar dan mewah tetapi sudah digunakan juga pada rumah-rumah
tinggal, gedung sekolah, ruko, dan lain-lain.
Berbeda
dengan baja konvensional, baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki
sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Baja
ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel).
Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis. Ketebalan baja ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4mm – 1mm.
Perhitungan
kuda-kuda baja ringan amat berbeda dengan kayu, yakni cenderung lebih rapat.
Semakin besar beban yang harus dipikul, jarak kuda-kuda semakin pendek.
Misalnya untuk genteng dengan bobot 40 kg/m2 jarak kuda-kuda bisa dibuat setiap
1,4m. Sementara bila bobot genteng mencapai 75kg/m2, maka jarak kuda-kuda
menjadi 1,2m.
Inilah
kelebihan dan kekurangannya: (*sumber : serial rumah)
- Karena bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah.
- Baja ringan bersifat tidak membesarkan api.
- Tidak bisa dimakan rayap.
- Pemasangannya relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu.
- Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan dingin.
- Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
- Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan.
- Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil.
Peraturan untuk konstruksi rangka atap baja ringan di Indonesia
sepertinya belum ada(setidaknya untuk saat ini), kalaupun ada hanya tersirat
pada peraturan baja secara umum, sedangkan untuk baja cold form sepertinya
belum ada secara khusus.
Dilihat dari sudut lain, benarkah rangka atap baja ringan itu
sahabat alam?
Karena
salah satu kelebihan baja adalah tidak dimakan rayap, ya bisa dikatakan memang
benar bahwa rangka atap baja ringan adalah sahabat alam. Seperti diketahui
rayap merupakan serangga perusak kayu yang cukup ditakuti diseluruh dunia.
Kemampuan makan seekor prajurit rayap bisa mencapai 2,5 kali berat tubuhnya
setiap hari. Selain masalah rayap, penggunaan rangka atap baja ringan yang
semakin lumrah tentu saja bisa mengurangi volume pemakaian kayu untuk bahan
bangunan, tapi itu baru secara logika.
Kalau
dikatakan pasti lebih ramah lingkungan sepenuhnya masih perlu pembuktian,
karena selama ini jarang sekali dipublikasikan bagaimana proses pembuatan
material baja ringan tersebut, apakah bahan yang mereka gunakan juga ramah
lingkungan? Darimana dan bagaimana mereka mendatangkan bahan-bahan pembuatnya,
dan apakah pabriknya sendiri sudah ramah lingkungan, termasuk pengolahan
limbahnya. Sumber (tekniksipilinfo.blogspot.co.id).
Komentar
Posting Komentar